Kisah Isro Baginda Nabi Muhammad SAW

KISAH ISRO BAGINDA NABI SAW MUHAMMAD SAW

Saat itu, Nabi saw sedang tertidur di sekitar Hijir Ismail bersama Hamzah dan Ja’far bin Abi Tholib, tiba tiba datang jibril dan mikail serta satu lagi malaikat, disebutkan itu adalah malaikat isrofil. Ketiga malaikat ini “membopong” Nabi saw menuju sekitar sumur zamzam. Tujuannya adalah “mengoperasi” baginda Nabi saw, dengan membersihkan hati Nabi saw dari berbagai kotoran hati dengan air zamzam sebanyak 3 kali.

Sesaat sebelum hati Nabi saw dikembalikan, Jibril memasukkan sifat sifat bai pada hati Nabi saw, yakni sifat welas asih, ilmu, sifat yaqin, dan sifat berserah diri pada Allah.

Disaat baginda Nabi saw terbangun dari tidurnya, Jibril mendatangkan buroq. Buroq adalah hewan yang putih, tingginya melebihi himar (keledai), serta memiliki dua sayap lengkap dengan pelana dan kendalinya.

Sang Buroq pun berjingkrak jingkrak dihadapan Nabi. Lalu jibril meletakan tangannya di atas kepala buroq sambil mengatakan :

“apa kamu tidak malu, ? Demi Allah ini yg mau naikin kamu itu orang yg paling mulia dihadapan Allah swt.”

Buroq pun tersipu malu, sampai keluar keringatnya.

Nabi saw dipersilakan menaiki buroq, didampingi Jibril di sisi kanan dan mikail di sisi kiri. Mereka berangkat bersama sampai tiba di suatu tempat. Kemudian Nabi saw dipersilahkan oleh jibril untuk turun dan melakukan sholat dua rakaat.

Nabi saw pun turun dan sholat. Kemudian naik lagi ke punggung buroq. Jibril bertanya, “ wahai Nabi saw, apakah engkau tau dimana panjengan tadi sholat ? “

“Tidak jibril” jawab Nabi saw

“Sesungguhnya engkau barusan sholat di thoybah (madinah)”

Kemudian mereka sampai di suatu tempat, lalu jibril mempersilahkan kembali lagi Nabi saw untuk turun dan sholat. Nabi saw pun turun dan sholat, lalu naik lagi ke punggung buroq

Jibril menanyakan hal yg sama

“Wahai Nabi saw, apakah engkau tau dimana tadi engkau sholat ?”

“Tidak jibril” jawab Nabi saw

“Engkau tadi sholat di madyan”. Madyan adalah sebuah tempat Nabi saw musa melarikan diri dr kejaran firaun dan bala tentara nya, kota ini terletak di daerah syam. Diceritakan Nabi saw sholat dibawah pohon bekas musa “neduh” atau “ngaub” atau berlindung setelah keluar dr mesir melewati laut.

Kemudian Nabi saw bersama rombongan tiba di suatu tempat, kembali jibril mempersilahkan Nabi saw untuk turun dan sholat. Lalu Nabi saw pun turun dan sholat.

Kemudian Nabi saw kembali menaiki buroq.

Jibril pun bertanya dengan pertanyaan yg sama dan dijawab oleh Nabi saw dengan jawaban yg sama.

Jibril lalu mengatakan, “ engkatu tadi sholat di bukit atau gunung sinai, tempat Nabi saw musa bermunajat dan berdialog dengan Allah”

Kemudian mereka kembali sampai pada suatu tempat, untuk yg keempat kalinya, jibril mempersilahkan Nabi saw turun dan sholat, lalu ditanyakan dan dijawab dengan hal serupa. Jibril menjelaskan “ engkau tadi sholat di bethlehem ( bait al-lahm, secara bahasa artinya rumah daging). Di sinilah tempat Nabi saw Isa as dilahirkan.”

Kelak Nabi saw turun dr buroq dan melakukan sholat yg kelima kalinya di baitul maqdis atau masjid al-aqsho.

Ini sebuah isyarat kewajiban sholat 5 waktu. Kisi kisi dr perintah sholat yg nanti didapatkan ketika mi’roj sudah ada duluan saat isro.

Setelah naik buroq kembali, Nabi saw melihat jin ifrit dengan membawa obor api. Nabi saw menoleh ke belakang, jin tersebut masih mengintai Nabi saw. Kemudian jibril berkata : aku udah pernah ngajarin doa buat mematikan api si jin ifrit, supaya dia jatoh kan ?

Nabi saw pun menjawab : iya sudah

Jibril berkata : ayolah baca doa itu

Doa tersebut berbunyi :

أعوذ بوجه الله الكريم وبكلمات الله التامات التي لا يجاوزهن بر ولا فاجر من شر ما ينزل من السماء ومن شرم ما يعرج فيها ومن شر ما ذرأ في الارض ومن شر ما يخرج منها من فتن الليل والنهار ومن طوارق الليل والنهار الا طريقا يطرق بخير يا رحمن

Lalu jin ifrit pun tersungkur jatoh dan apinya padam.

Kemudian di tengah perjalanan, Nabi saw melihat suatu kaum, yang sedang bercocok tanam, dalam waktu singkat lgsg bisa panen, bercocok tanam lagi, dalam waktu singkat panen lagi, begitu dan seterusnya.

Nabi saw bertanya pada jibril : “apa ini maksudnya jibril ? Siapa mereka ?”

Jibril menjawab : “mereka adalah gambaran ummatmu wahai nabi, yang selalu menegakkan agama Allah ( berjihad, tapi bukan perang ya, jihad melawan hawa nafsu, jihad melawan kebodohan dengan cara belajar dll ) mereka dilipatkan gandakan pahalanya sebanyak 700 kali. Itulah mengapa mereka bagai bercocok tanam dan langsung memetik hasil panen”

Kemudian Nabi saw mencium aroma yang amat sangat harum.

Nabi saw pun bertanya : aroma harum apa ini jibril ?

Jibril menjawab : “ini adalah aroma harum masyitoh”. Masyitoh adalah pembantu ( baby sitter d rumah firaun). Masyitoh bersama suami dan dua anaknya meninggal dibunuh firaun.

Ketika itu masyitoh sedang nyisirin rambut anaknya firaun, tiba tiba sisir ya jatuh, lalu masyitoh mengambil sisir sambil berucap : “bismillah”

Sang anak firaun kaget dan bertanya : “kamu punya tuhan selain bapakku ya ?”

“Iya” jawab masyitoh tegas

“ maka akan aku aduinke bapakku” tantang anak firaun

“Silahkan saja” masyitoh menjawab dengan berani

Singkat cerita anak firaun mengadukan hal tsb ke bapakknya, dan keluarga masyitoh dibunuh dengan cara digoreng di dalam sebuah wajan besar.

Kemudian Nabi saw melihat sebuah kaum yg memukul mukul kepala sendiri sampai hancur kemudian kembali lagi, dan dipukul lagi sampai hancur, begitu setersunya.

Nabi saw bertanya : siapa mereka wahai jibril ?

Jibril menjawab : mereka adalah gambaran ummatmu yg malas dalam melaksanakan sholat

Kemudian Nabi saw melihat suatu kaum yg telanjang, hanya memakai pakaian yg menutupi kemaluan saja, dan mereka digembala bagaikan kambing dan unta serta memakan rumput dan tumbuhan berduri

Nabi saw bertanya : siapa mereka jibril ?

Jibril menjawab : mereka adalah gambaran ummatmu yg tidak mau mengeluarkan zakat dan sedekah

Kemudian Nabi saw melihat suatu kaum yg sedang memasak daging yg terlihat sangat segar. Dan di samping tempat masak itu ada daging busuk.

Anehnya, mereka justru memakan daging busuk dan tidak dimasak.

Nabi saw pun bertanya : siapa mereka jibril ?

Jibril : mereka adalah gambaran umatmu yg sudah memiliki suami/istri yg sah dan halal, tapi malah berbuat zina dg orang lain.

Kemudian Nabi saw melihat sebuah kayu berduri melintang jalan, yg siapapun lewat pasti akan robek bajunya.

Nabi saw bertanya : apa ini jibril ?

Jibril menjawab : ini adalah gambaran ummatmu yg gemar duduk duduk di pinggir jalan, dan mengganggu orang yg hendak lewat. Padahal orang yg mau lewat gak ada niat jahat.

Kemudian Nabi saw melihat sekelompok orang yg sedang berenang di air darah dan dilempari batu

Nabi saw bertanya : siapa mereka jibril ?

Jibril menjawab : mereka adalah gambaran orang yg gemar makan dari hasik riba

Kemudian Nabi saw melihat sekelompok orang yg memanggul kayu bakar, tapi mereka gak kuat manggul, namun justru ditambah lagi kayunya hingga beban yg harus dipanggul lebih banyak

Nabi saw bertanya : siapa mereka jibril

Jibril menjawab : mereka adalah orang orang yg memiliki tanggungan, tapi belom menyelesaikan suatu tanggungan, mereka malah nambah tanggungan lagi.

Kemudian Nabi saw melihat sekelompok orang yg mengguntung lidah dan bibir mereka sendiri, kemudian kembali lagi, lalu digunting lagi, begitu dan seterusnya.

Nabi saw bertanya : siapa mereka jibril ?

Jibril menjawab : mereka adalah gambaran umatmu yg gemar fitnah, hoax

Nabi saw kemudian melihat sekelompok orang yg mencakar wajah dan dada dengan jari jemari mereka sendiri

Nabi saw bertanya : siapa mereka ?

Jibril menjawab : mereka adalah gambaran umatmu gemar memakan sesama manusia ( memakan dalam arti memakan daging manusia/kanibal, dan dalam arti memakan harga diri sesama manusia dg mengumbar aibnya atau mencemarkan nama baik )

Kemudian Nabi saw melihat sebuah lubang kecil, keluar dr lubang itu sapi sangat besar, sapi td hendak masuk lagi ke dalam lubang tapi tidak mampu

Nabi saw bertanya : apa itu jibril ?

Jibril menjawab : itu adalah gambaran umatmu yg gemar mengucapkan hal hal yg bersifat rahasia, atau mengumbar fitnah, atau mengumbar berita bohong, atau mengatakan hal yg bersifat kontradiktif dan mengakibatkan perpecahan, dan dia menyesali ucapannya, ingin menarik ucapannya kembali, namun tidak bisa.

Kemudian Nabi saw mendengar sayup sayup panggilan “ wahai muhammaaaaaad kemarilah sebentar “

Namun Nabi saw tidak menoleh sedikitpun

Nabi saw bertanya : siapa itu tadi jibril ?

Jibril menjawab : tadi itu adalah orang yahudi yg memanggilmu, jika tadi engkau menoleh dan menjawabnya. Maka umatmu semua akan menjadi yahudi

Kemudian terdengar kembali sayup sayup panggilan “ wahai muhammaaaad kemarilah sebentar “ Nabi saw kembali mengabaikan panggilan itu

Nabi saw bertanya : siapa itu jibril ?

Jibril menjawab : itu adalah sayup sayup panggilan orang nasrani, jika tadi engkau menoleh dan menjawabnya, maka semua umatmu akan menjadi nasrani.

Kemudian tiba tiba Nabi saw berjumpa dengan seorang wanita yg tangannya penuh perhiasan, sembari memanggil Nabi saw

Namun Nabi saw mengabaikannya

Nabi saw bertanya : siapa wanita itu jibril ?

Jibril menjawab : itu adalah dunia. Jika engkau tadi berhenti dan menjwabnya, maka kelak umatmu akan sangat memilih dunia drpd akhirat

Kemudian nabu berjumap dengan seorang kakek tua, “ kemarilah muhamaaad “

Jibril mengatakan, “ bergegaslah wahai muhammad, tinggalkan dia“

Nabi saw bertanya : siapa itu jibril ?

Jibril menjawab : itu adalah iblis yg menyamar, jika engkau tadi berhenti maka dia akan menggodamu.

Kemudian Nabi saw melihat nenek nenek tua renta, seraya memanggil “muhammaaad kemarilah”

Nabi saw mengabaikannya

Nabi saw bertanya : siapa dia jibril ?

Jibril menjawab : dia adalah dunia yg sudah tua renta, dan mendekati masa habisnya ( kiamat )

Kemudian tibalah Nabi saw di bait al-maqdis / masjid al-aqsho.

Kemudian buroq diikatkan pada sebuah batu besar, dan Nabi saw memasuki masjid.

Di dalam masjid sudah menunggu banyak sekali orang yg akan sholat. Tp mereka sedang menunggu imam.

Mereka ternyata adalah para Nabi saw sebelum Nabi saw Muhammad saw, dan merekapun sholat jamaah yg diimami oleh baginda Nabi saw yg mulia dan jibril yang adzan, sehingga seluruh malaikat pun ikut sholat.

Hikmah dr perjalanan isro Nabi saw Muhammad saw

  1. Nabi saw adalah orang yg dijaga dr dosa, sejak usia belia, Nabi saw sudah dibersihkan hatinya dr berbagai kotoran hati. Namun ketika hendak isro, knp jibril membersihkan hati Nabi saw lagi, dan memasukkan kembali sifat baik ? Sungguh ini adalah isyarat bagi kita semua. Ketika kita hendak melaksankan berbagai hajat maupun kegiatan, seyogyanya kita untuk mempersiapkannya sebaik mungkin. Dimulai dr hati kita. Apabila kita hendak bekerja, maka mulailah dr niat yg ditata dengan baik, tulus, jangan lupa welas asih dg sesama, dan penuh keyakinan, tapi tetap berserah diri pd Allah swt
  2. Nabi saw di awal perjalannanya singgah di berbagai tempat dan sholat. Tempat itu bukanlah sembarangan, namun tempat bersejarah Nabi saw Nabi saw terdahulu. Ini mengisyaratkan kepada kita, betapapun hebatnya, pintarnya, suksenya kita. Jangan lupa untuk terus tawadhu, hormat, kepada orang yg lebih senior dr kita. Jangan lupa pula berterima kaaih kpd kedua orang tua kita. Walaupun Nabi saw muhammad Nabi saw paling mulia, tetapi beliau tetap napak tilas thdp Nabi saw Nabi saw sebelumnya. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita, dapat memetik pelajaran dr orang orang yg lebih tua/senior dr pd kita dalam berbagai hal
  3. Nabi saw muhammad dalam perjalannnya divisualisasikan/diperlihatkan kondisi umatnya jaman dahulu, dan prediksi umatnya di jaman yg akan datang. Itu adalah peringatan bagi kita semua untuk menjauhi sifat sifat tercela yg digambarkan saat isro
  4. Nabi saw muhammad melaksanakn isro bukan tanpa halangan dan rintangan. Bukan dr masjidil haram lgsg cus masjidil aqsho tanpa transit. Ini menunjukkan bahwa segala perjalan hidup kita, pasti akan menemukan dua hal : bantuan, dan rintangan. Kemudahan dan kesulitan. Oleh karena itu bersabarlah dan tawakkal. Karena Nabi saw saja mendapati perjalannya penuh kelak kelok meski pake buroq. Maka seyogyanya kita teguhkan niat, perbaiki niat, teguhkan pendirian, semangat dan sabar hadapi rintangan, jangan lupa belajar dr pengalaman orang yg lebih senior, dan bertawakal, maka akan kita dapati kesuksesan dalam segala hal.

Wallahu a’lam bi ash-showab

Sumber : Qishotul Mi’roj li al-imam Ahmad Ad-Dardir

Tinggalkan komentar