BENARKAH ORANG ISLAM PASTI KELUAR DARI NERAKA ?? BEGINI CERITANYA !!

Kali ini kita akan membahas orang-orang yang masuk neraka. Banyak yang bilang “katanya” orang-orang yang berdosa nantinya masuk neraka, akan tetapi orang islam diantara mereka pasti keluar dari sana. Orang islam pasti masuk surga meski harus disiksa dulu di neraka. Itulah kabar yang sering beredar di telinga kita. Sekilas membuat lega, karena dosa kita sebesar apapun, toh kita bakalan dipindah ke surga kok. Apa benar seperti itu yang akan terjadi nanti ?

Imam Abdurrohim bin Ahmad al-Qodhi dalam kitabnya Daqoqiqul Akhbar menjelaskan “ketika ahli neraka telah mendapatkan hukuman dan ketetapan Allah swt berupa siksaan yang amat pedih, sebagian dari mereka yang merupakan umat nabi Muhammad berteriak memanggil-manggil “ya hannan ya mannan” selama seribu tahun, “ya qayyum” seribu tahun, “ya arhamarrohimin” seribu tahun.”

Wow, ternyata ahli neraka dari golongan umat nabi Muhammad masih sanggup mengucapkan asma Allah yang indah. Tapi, bukankah orang yang disiksa biasanya hanya bisa meraung kesakitan seperti “aduuuuuh…, sakiiiit…., stoooop….., udaaaaaah….”. Lalu apa ada jaminan, kita pasti bisa berteriak menyebut asma Allah di neraka. Atau jangan-jangan teriakan itupun hanya bisa muncul dari mulut kita, tergantung amal perbuatan kita juga. Kalaupun bisa berteriak asma Allah, kita harus berteriak amat sangat lama. Bayangkan saja berteriak 3000 tahun lamanya ! sementara 1 hari di akhirat katanya sama dengan 1000 tahun di dunia. Maka 3000 tahun di akhirat sama dengan 1.095.000.000 tahun di dunia doooong !    

Lanjut, Imam Abdurrohim bin Ahmad al-Qodhi menjelaskan “teriakan itu membuat Allah swt memerintahkan Jibril as untuk mengecek kondisi umat nabi Muhammad yang penuh dosa itu. Jibril pun mengeceknya dengan didampingi malaikat Malik as. ketika Jibril melihat kondisi mereka yang buruk, dan saling berdesakan, para umat nabi Muhammad berteriak menitipkan salam dan mengamanatkan Jibril untuk menceritakan kondisi mereka kepada nabi Muhammad saw.”

Ini menunjukkan teriakan kita ternyata membuat jibril mendatangi kita di neraka. Hebatnya, jibril dapat kita beri amanat menyampaikan salam dan menceritakan kondisi kita kepada nabi Muhammad. Beruntunglah kita, jibril datang. Tapi kita tidak pernah tahu, apakah jibril sudah pasti datang ? bagaimana jika ternyata jibril tidak datang ? berarti tidak ada yang bisa kita titipin salam dong!

Kita sudah seperti tahanan di dalam sebuah lembaga pemasyarakatan yang merengek dan menitipkan permintaan remisi kepada Presiden melalui awak media yang sedang meliput. Ketika hal itu ditayangkan di televisi dan dishare di media sosial, tentu netizen yang budiman akan mencaci, menghujat, dan mengejek kita. Namun tidak bagi nabi Muhammad saw, ketika beliau diberi kabar oleh jibril. Beliau memintakan syafa’at kepada Allah swt.

Jelas diterangkan oleh Imam Abdurrohim bin Ahmad al-Qodhi “nabi Muhammad bersama para nabi-nabi yang lain mendatangi umatnya di neraka, dan membawa mereka menuju sungai kehidupan di samping surga. Hingga para pendosa itu berubah wujudnya menjadi pemuda-pemudi yang bagus perangainya. Akhirnya merekapun masuk surga.”

Jadi hanya karena berteriak, kita yang penuh dosa bisa pindah ke surga ? kek yang gampang banget ya, hmmm. Tapi, yang jadi catatan adalah apakah kita termasuk orang yang di neraka masih bisa berteriak mengingat asma Allah ? atau jangan-jangan tergantung kebiasaan kita di dunia ? wong, di dunia saja jarang inget Allah. Jangaknkan saat waktu luang, sholat saja sering kali kita bukan ingat kepada Allah. Justru teringat dan terlintas hal-hal lain. Apalagi koruptor, pemabuk, pembunuh, teroris, pezina, orang musrik, suka tinggalin sholat, apa mereka masih bisa beteriak inget asma Allah ?

Bahkan kalaupun kita sudah beribadah dengan begitu banyak, mengurangi dosa setiap saat. Tapi niatnya adalah karena takut neraka, apakah itu bisa diterima ? bukankah yang pantas kita takuti hanya Allah swt. Bukankah niat kita beribadah harusnya ikhlas karena Allah, bukan karena meminta imbalan masuk surga dan dijauhkan dari neraka ? Wallahu a’lam.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِيْ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُخْلِصِيْنَ

Tinggalkan komentar